Pages

Translate

Thursday 16 August 2012

Definisi FILM

Film adalah media dengar-pandang (audio-visual) yang merupakan kolaborasi kreatif dari berbagai disiplin ilmu. Dalam film terdapat ilmu fisika, kimia, biologi, sastra, rupa, musik, teknik, psikologi, antropologi, dan sebagainya, yang bercampur menjadi satu. Kerena itu, membuat film memerlukan kerendahan hati untuk mensinergikan berbagai pengetahuan sehingga dapat melahirkan karya yang baik. Begitu pula dalam film dokumenter. Agar dapat melahirkan karya dokumenter yang bermutu, pembuat film dokumenter harus berupaya merangkum pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan, serta menguasai teori-teori pembuatan film.

Demikian benang merah pemikiran yang menyuat dari Workshop Film Dokumenter dan bincang kreatif yang diselenggarakan dalam rangka Festival Film Dokumenter Bali (FFDB) 2012, di Aerowisata Sanur Beach Hotel, Rabu (16/5/2012) lalu. Tampil sebagai instruktur dan pembicara dalam acara tersebut adalah IGP Wiranegara, Slamet Rahardjo Djarot, dan Marcella Zalianty.

Tampil sebagai pembuka, IGP Wiranegara yang sehari-harinya adalah pengajar ilmu sinematografi di berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan Bandung, memberi pengetahuan teknis sekaligus contoh berbagai pendekatan yang dilakukan dalam film dokumenter. Sedikitnya lima film dokumenter dengan berbagai gaya pendekatan dia tayangkan dan ulas.

“Cara ini untuk mengonkritkan teori-teori yang telah dipelajari selama ini,” tutur peraih Piala Citra Festival Film Indonedia (FFI) 2005 ini.

Dalam bincang kreatif, Slamet Rahardjo Djarot memberi paparan tentang bagaimana menggali dan mengasah gagasan kreatif dalam pembuatan film. Mula-mula ia menempatkan posisi film sebagai media yang ia sebutkan sebagai muara bertemunya berbagai disiplin ilmu dan seni. Di sisi lain, ia menempatkan film sebagai anak kandung dari industri yang menuntut adanya perhitungan yang cermat menyangkut pendanaan dan keuntungan.

“Untuk menggabungkan keduanya, diperlukan kreativitas yang baik. Dengan kreativitas kita dapat melahirkan karya apik dan bermutu tanpa harus merugi,” paparnya.

Melalui cara penyampaian yang khas yang penuh dengan ilustrasi dan metafora, selama 90 menit Slamet memaparkan inspirasi-inspirasi kreatif yang sangat menggungah.

Satu kalimat Slamet yang membuka wawasan adalah bahwa kreativitas merupakan energi dan panduan untuk membuat sesuatu yang baru dan mencerahkan. Dengan kreativitas, seorang pembuat film dapat membuat apa yang oleh orang lain hanya terlihat biasa menjadi luar biasa.

Satu lagi, menurut Slamet “Seorang pembuat film dokumenter yang kreatif tidak hanya merekam apa yang ia lihat, tetapi merekam apa yang ia pikirkan."

Dengan cara itulah seorang pembuat film dokumenter dapat menampilkan nilai-nilai yang terandung dari hal-hal atau kejadian-kejadian yang melintas dalam keseharian kita.

Sementara Marcella Zalianty, memaparkan kiat bagaimana mendapatkan dana untuk produksi film.
Bagaimana cara memasarkan dan apa kendala pemasaran.

Ia mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik, seorang pembuat film dokumenter harus datang sebagai teman, bukan sebagai yang lain.

“Pendekatan pertemanan jauh lebih efektif dan bermakna dibandingkan pendekatan lain seperti pendekatan uang atau kekuasaan,” paparnya.

0 comments:

Post a Comment